Tugas Riset Operasi


METODE ANTRIAN DALAM TEKNIK SIPIL

RESUME JURNAL
1. Judul jurnal : Analisa Perbandingan Panjang Antrian Menggunakan Teori Antrian dan Analisa         Gelombang Kejut di Loket Keluar Kendaraan Kawasan Megamas Maluku.
2. Judul  : Teori Antrian dalam Teknik Sipil
3. Volume  : Vol.6 No.2 Februari 2018
4. Tahun  : 2018
5. Penulis  : Fanto Pardomuan Pane, Semuel Y. R. Romspis, James A Timboeleng
6. Reviewer  : Josua Alfredo S

A. Latar Belakang
 Tundaan dan antrian di pintu loket keluar sering  terjadi  pada saat lalulintas sibuk seperti pada pagi hari dan sore hari. Antrian juga terjadi pada periode tertentu dimana arus yang masuk tidak bisa dilayani dengan baik oleh loket-loket kendaraan yang ada. Antrian juga terjadi apabila arus yang masuk pada loket lebih besar dari kapasitasnya. Maka dengan menggunakan teori antrian dan analisa gelombang kejut (shockwave), akan dibandingkan karakteristik yang paling ideal untuk menganalisa antrian dan tundaan.
 Penerapan metode yang ideal untuk menganalisa antrian dapat mengoptimalkan sistem pelayanan pada loket antrian sehingga kerugian yang timbul bisa dihindari atau diminimalisasi.

B. Batasan Masalah
 Untuk menyederhanakan masalah dalam pencapaian tujuan maka ditentukan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Karakteristik teori antrian dan gelombang kejut yang dibahas hanyalah pada pintu loket keluar utama Kawasan Megamas Manado.
2. Penelitian ini hanya dilakukan pada jam sibuk dimana biasanya terjadi antrian kendaraan di pintu loket keluar yang lebih banyak.

Tujuan Penelitian
 Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan :
1. Pemilihan model lalulintas yang sesuai untuk ruas-ruas jalan yang dilalui kendaraan menuju loket keluar untuk digunakan dalam analisa gelombang kejut.
2. Pengunaan metode yang lebih mudah dan efisien sesuai kebutuhan untuk menganalisa antrian pada loket keluar kendaraan.

C. Landasan Teori
Gelombang Kejut (shoclwave)
 Gelombang kejut dapat digambarkan sebagai gerakan pada arus lalu lintas akibat adanya perubahan nilai kepadatan dan arus lalu lintas. Apabila arus dan kepadatan relatif tinggi, titik pada saat kendaraan harus mengurangi kecepatannya ditandai dengan nyala lampu rem, dan titik tersebut akan bergerak kearah datangnya lalu lintas.
Teori Antrian
 Teori antrian (queueing) sangat perlu dipelajari dalam usaha mengenal perilaku pergerakan arus lalu lintas baik manusia maupun kendaraan. Antrian kendaraan yang terlalu panjang akan dapat menyebabkan tambahan permasalahan baru berupa terganggunya sistem pergerakan arus lalu lintas lainnya akibat terhambat oleh antrian yang terlalu panjang tersebut. Proses antrian dengan baik, diperlukan penjelasan mengenai 3 (tiga) komponen utama dalam antrian yang harus diketahui, yaitu :
1. Tingkat Kedatangan
 Tingkat kedatangan yang dinyatakan dalam notasi λ adalah jumlah kendaraan atau manusia yang dapat dilayani oleh satu tempat atau beberapa tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan dalam satu kendaraan/jam atau orang/menit.

2. Tingkat Pelayanan
 Tingkat kedatangan yang dinyatakan dalam notasi µ adalah jumlah kendaraan atau manusia yang dapat dilayani oleh satu tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan dalam satu kendaraan/jam atau orang/menit.

3. Disiplin Antrian
 Disiplin antrian mempunyai pengertian tentang bagaimana tata cara kendaraan atau manusia mengantri.
First In First Out (FIFO) atau First Come First Served (FCFS) merupakan disiplin antrian yang digunakan dalam penelitian ini. Disiplin antrian FIFO sangat sering digunakan di bidang transportasi di mana orang /atau kendaraan yang pertama tiba pada suatu tempat pelayanan akan dilayani pertama. Sebagai contoh disiplin FIFO adalah: antrian kendaraan yang terbentuk di depan pintu gerbang tol, atau antrian manusia pada loket pembayaran listrik atau telepon, loket pelayanan bank, dan banyak contoh–contoh lainnya.


D. Metode Penyelesaian

Diagram Alir Penelitian
 Dalam penelitian ini dibuat diagram alir penelitian yang dapat menggambarkan
proses penelitian, dimulai dari proses pengambilan data dan pengolahan yang akan
dilakukan, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3 berikut.

Data dan Metode Pengumpulan Data
Data dan sumber data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah :
1.  Data primer
  Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari tempat penelitian.   Dalam penelitian ini data primer terdiri dari :
1) Analisa Teori Antrian
▪ Tingkat kedatangan (λ) dinyatakan dalam satuan kendaraan per jam (kend/jam).
Data ini diperoleh dengan menghitung jumlah kendaraan yang datang meuju    setiap loket antrian yang ada dalam periode waktu tertentu dalam hal ini setiap 15 menit.

▪ Waktu Pelayanan (WP) dinyatakan dalam satuan menit/kendaraan (menit/kend).
Data ini diperoleh dengan menghitung waktu pelayanan setiap kendaraan pada loket mulai dari kendaraaan tersebut dilayani oleh petugas loket sampai kendaraan keluar dari portal.

▪ Jumlah loket pelayanan (N).
Data ini diperoleh dengan mengetahui berapa banyak loket yang beroperasi dalam hal ini terdapat 6 loket kendaraan namun 1 loker tidak beroperasi. Loket kendaraan yang beroperasi terdiri dari 2 loket kendaraan motor dan 3 loket kendaraan mobil.

2) Analisa Gelombang Kejut (Shockwave)

▪ V = Volume (smp/jam)
Data ini diperoleh dengan melakukan survei lalu lintas yaitu menghitung jumlah kendaraan yang lewat pada ruas jalan yang dilalui kendaraan menuju loket keluar, pada periode 15 menit. Ruas jalan yang dilalui kendaraan menuju loket keluar, dimana terdapat dua ruas yaitu ruas A dan ruas B.
▪ S = Kecepatan (km/jam)
Data ini diperoleh dengan menghitung kecepatan setiap kendaraan yang lewat ruas jalan menuju loket keluar pada periode 15 menit, dimana jarak 50 meter di tentukan di masing-masing ruas.
Metode pengumpulan data untuk penelitian ini adalah: Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan langsung di pintu keluar Megamall untuk melihat antrian serta pengumpulan data.

Metode Pengambilan Sampel
Untuk metode pengambilan data dilakukan dengan survey lapangan yaitu pengambilan data primer pada lokasi loket keluar Megamall.


E. Hasil dan Analisa

Perhitungan Volume lalu lintas
Saat survey di lapangan, jenis kendaraan dibagi berdasarkan tiga jenis yaitu sepeda motor (motorcycle), kendaraan ringan (light vehicle), dan kendaraan berat (heavy vehicle). Survey dilakukan dari setiap arah menuju pintu loket keluar Megamas Manado. Dimana dalam hal ini terdapat dua ruas A dan B menuju arah loket pintu keluar. Setelah survey dilakukan, diperoleh jumlah dari jenis kendaraan masing-masing setiap 15 menit, kemudian jumlah tadi dikalikan dengan nilai ekivalensi mobil penumpang. Adapun perbandingan nilai ekivalensi mobil penumpang kendaraan. Ekivalensi mobil penumpang (emp) masing-masing kendaraan menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 adalah sebagai berikut:
1. Kendaraan Berat (HV) = 1.3
2. Kendaraan Ringan (LH) = 1.0
3. Sepeda Motor (MC) = 0.4
Survey dilakukan selama 4 hari yaitu pada hari rabu, jumat, minggu, dan senin. Berikut ini adalaha gambar lokasi penelitian dan hasil perhitungan volume kendaraan pada ruas A hari Rabu, 30 Agustus 2017.



Gambar 1. Grafik Volume Ruas A, Rabu 30 Agustus 2017
Sumber: Data Hasil Penelitian.



Gambar 2. Grafik Volume Ruas B, Rabu 30 Agustus 2017
Sumber: Data Hasil Penelitian.

Volume lalu lintas pada ruas A cenderung lebih besar dari volume lalu lintas pada ruas B bias di lihat dari tabel volume maksimum dan minimum pada kedua ruas. Bisa di lihat dari tabel 1 dimana volume maksimum dan minimum pada ruas A terjadi di interval waktu yang berbeda sedangkan pada ruas B volume masksimum dan minimumnya relatih pada interval waktu yang hampir sama.

Analisis Teori Antrian (Queueing)
Dalam analisis teori antrian akan digunakan disiplin antrian FIFO (First In First Out) untuk menghasilkan panjang antrian dan tingkat pelayanan. Dari data waktu pelayaan rata-rata kedatangan kendaraan yang telah di peroleh dari masing-masing loket keluar kendaraan maka akan dibuat analisis teori antrian berdasarkan tingkat kedatanagn kendaraan pada masing-masing loket dalam hal ini dimana loket 1 dan loket 2 khusus melayani kendaraan motor (MC), dan Loket 3, loket 4, loket 5, dan loket 6 khusus melayani kendaraan ringan (LV) dan kendaraan berat (HV).

Analisa Gelombang Kejut (Shockwave)
Analisa gelombang kejut pada ruas A dan ruas B dianalisa berdasarkan skenario dari gabungan antara ruas A dan ruas B dimana nilai-nilai yang digunakan pada skenario yang dibuat meliputi nilai volume kendaraan yang diasumsikan (VA), nilai kapasitas (VC), nilai kapasitas tiap loket (VB), dan durasi insiden atau lamanya penutupan loket.


F. Kesimpulan

Analisis teori antrian lebih ideal digunakan untuk menganalisis antrian di loket dari pada analisis gelombang kejut. Analisis teori antrian berpusat pada kendaraan yang datang diloket kendaraan sedangkan analisis gelombang kejut lebih berskala makro dengan menggunakan parameter lalulintas seperti volume, kecepatan kepadatan serta kapasitas dari ruas jalan yang dilewati kendaraan untuk menuju loket. Dimana perubahan arus lalu lintas akibat adanya hambaran menjadi acuan untuk menganalisis gelombang kejut. Sedangkan pada teori antrian volume kendaraan yang datang ke loket berbeda-beda. Pada analisa gelombang kejut juga tidak memperhitungkan tutup atau tidaknya salah satu atau beberapa loket pada waktu tertentu, sedangkan pada teori antrian memperhitung-kan kondisi dimana apabila ada loket kendaraan yang tutup pada waktu tertentu. Dari hasil perbandingan kedua teori tersebut bisa terlihat kelemahan analisa gelombang kejut dalam menganalisa panjang antrian di loket kendaraan. Analisa gelombang kejut lebih cocok digunakan pada jalan bebas hambatan. Untuk kasus seperti loket keluar kendaraan di Kawasan Megamas meng-gunakan teori antian dalam menganalisa Panjang antrian lebih efektif dan efisien untuk digunakan.




oleh :
Josua Alfredo S
2TA02
17317140

Komentar

Postingan Populer